4 Comments

5 jam di Purwokerto

6.00 PM
A: Hi bro (hoahem). Lg dimana lo?
B: Coba tebak!
A: Mana gue tau
B: Gue lagi di Gambir, mau ke Purwokerto
A: HAH?????!!!!!
B: YUP! Mau ikut?

Berawal dari telpon iseng2 di sabtu sore, tiba2 timbul ide gila utk ikut temen gue ke Purwokerto. Sebenarnya “wacana” ke Purwokerto udah cukup lama kita obrolin, tapi emang waktunya gak ketemu. Niatnya baru libur lebaran besok. Tapi entah kenapa kemaren gua hayu aja diajakin, sekalian gue bisa ke Semarang utk nonton konser Don Moen. So dengan persiapan sekenanya dan dandan serabutan gue langsung lari ke Gambir utk kejar kereta jam 20.45. Ini kali kedua gue jalan sama temen baik itu tanpa planning. First trip waktu itu pas ke Bandung, tiba2 aja diajakin ke Bandung di sore hari dan pulang besok subuhnya, padahal kita tetep mesti kerja.

Anyway, setelah 5 jam perjalanan dari Jakarta, kita sampe di Purwokerto jam 2 subuh. Ini pertama kalinya gue menginjakkan kaki di kota ini, setelah sebelumnya cuma lewatin stasiunnya aja on the way to Djokdja. Kesan pertama dari kota Purwokerto adalah: sepi banget. Ya iyalah, secara ini jam 2 pagi gitu lohhhhhhhhhhhhhh!!!! Hehehe. Tapi sepanjang perjalanan naik becak selama 15 menit, keliatan kalo kota ini cukup compact, gak besar tapi cukup lengkaplah. Ada beberapa gedung (terutama gereja) yang gue lihat arsitekturnya cukup unik dan terawat. Jalan-jalannya baru aja diaspal jadi masih mulus banget. Kata temen gue sih udaranya gak terlalu panas, so cukup enak untuk ditinggali.

Entah kenapa, dari dulu memang gue suka berfantasi tinggal di kota kecil dengan segala kebutuhan yang bisa dijangkau dengan berjalan kaki atau naik motor/angkot aja, gak harus menghirup asap timbel tebal dan memaki-maki kemacetan. Lalu dimana harga barang-barang kebutuhan hidup lebih murah. Tapi dengan catatan, standar gaji tetap ikut Jakarta, hehehehe.

Anyway, jam 3 pagi gue sampe di rumah temen gue, kenalan dengan seisi rumah lalu istirahat sebentar. Jam 6 pagi udah bangun lagi utk sarapan Mie Keriting, berhubung si empunya rumah emang buka restoran Mie Keriting di sana. Enak banget. Sayang waktu gue utk bersantai di situ gak lama, karena jam 7 pagi jemputan travel udah menanti di depan pintu untuk membawa gue ke Semarang. Hah?? Cuma 5 jam aja di Purwokerto? Loh, memang cuma 5 jam itu. Makanya, gila bener kan??

Thanks for your hospitality brother. Btw, the noodles are damn good, man! 🙂

Advertisement

4 comments on “5 jam di Purwokerto

  1. nah, yang unexpected itu yg biasanya berkesan….hehehe

  2. Hmm… spontaneous travelling!Sounds exciting…Never did it before, I guess I just worry too much and everything has to be done orderly… 😉

  3. dua kali ?? itung yang bener?? bagaimana yg ke puncak itu ? hehehe…

  4. Stoney!!!Ngapain lo ungkap cerita ke Puncak?! Itu kan rahasia elo dan gue doang!!!! :p

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: