Tulisan saya terus terang berbau politis.
Tanpa bermaksud mendiskreditkan atau tidak menghormati pihak tertentu, pada kali ini saya ingin menyatakan kecenderungan pilihan politik saya pribadi. Saya tentu menghargai prinsip LUBER dalam pemilu, namun saya berpendapat bahwa pilihan politik juga dapat disuarakan dengan lantang. Buktinya mereka yang berkampanye di jalan-jalan sudah jelas menyatakan siapa yang mereka dukung kok.
Untuk saya pribadi, sampai hari ini saya belum menentukan pilihan saya, namun satu yang pasti, saya tidak akan memilih Partai Demokrat sebagai pilihan legislatif, dan tidak pula SBY sebagai presiden.
Secara pribadi saya hormat pada beliau; tutur kata yang santun mencerminkan karakter yang kuat namun lembut. Namun di mata saya SBY tidak tegas membela kepentingan rakyat dan masih mementingkan tenggang rasa dan hubungan baik dengan negara-negara lain. Contoh paling nyata adalah kasus larinya koruptor ke Singapura, David Hartanto, penyiksaan TKI di luar negeri, dsb. Pemerintahan SBY tidak berani mengambil langkah tegas terhadap negara lain yang telah mempermainkan kedaulatan dan juga warga kita. Menurut saya hal itu sangat memalukan.
Saya pikir Indonesia perlu pemimpin yang lebih tegas daripada SBY. Saya masih menunggu siapa orangnya.
ia…dia juga memperpanjang kontrak freeport selama 50 thn!!!bodoh!!! itu emas kita tpi kita tdk mendapat keuntungan dari itu.