Tak terasa sudah hampir setahun saya tidak menulis di blog ini. Bukannya saya lalu hiatus ngeblog; justru sebaliknya banyak sudah pengalaman yang didapat. Semuanya berawal ketika saya memutuskan untuk membeli domain baru indobrad.web.id dan mempercayakan hosting pada sebuah perusahaan lokal berbasis komunitas blogger. Perjalanan dengan hosting company dapat dikatakan tidak mulus bahkan setelah berganti layanan sehingga kemudian saya putuskan untuk kembali ke layanan blog gratisan dengan alamat http://indobrad.wordpress.com.
Lalu apa yang terjadi dengan nama Ambon Kaart?
Ah, ini adalah sebuah persoalan identitas yang cukup pelik sebenarnya. Setelah sempat meluncurkan identitas blog Ambon Kaart di awal tahun 2010, seiring dengan perjalanan waktu saya merasa tidak nyaman karena orang-orang tidak mengenal nama dan cenderung mengasosiasikan saya dengan ‘Ambon’. Jadilah saya dipanggil Oom Ambon, Mas Ambon, bahkan ‘Bon’ saja dan meski saya sadar bahwa tidak ada maksud negatif dari semua panggilan itu, saya merasa kurang enak. Oleh karena itulah saya sempat memutuskan mengganti identitas menjadi ‘indobrad’.
Sungguh sayang sebenarnya membuang nama Ambon Kaart begitu saja. Saya masih ingat ketika pertama kali blog ini diluncurkan, saya menjabarkan arti nama Ambon Kaart dalam konteks pribadi dan keluarga dengan begitu rincinya (sayang postingan asli sempat saya hapus namun lihat keterangannya di sini).
Lalu mengapa sekarang saya kembali ke mari?
Ini adalah hasil dari percakapan riuh-rendah di milis Anging Mammiri kemarin yang menyarankan agar saya kembali menggunakan nama Ambon Kaart sebagai kendaraan menuju status seleblog. 😀 Sebuah pernyataan yang sinting! Namun saya memahami maksudnya: Ambon Kaart memiliki keunikan tersendiri dalam khazanah kebudayaan Maluku di mana orang-orang seperti saya harus berjuang memahami budaya tanah leluhur dari jauh tanpa pernah sekali pun menginjakkan kaki ke sana dan bagaimana kami mengaktualisasikan identitas kami di tempat kami berada sekarang. Jadi Ambon Kaart ternyata unik. 😀
Jadi, blog ini hidup lagi?
Wah, ini pertanyaan sulit. Saya merasa sayang membuang blog ini begitu saja namun tetap berat jikalau harus mengelola dua blog sekaligus. Apalagi menulis di sini bagaikan membangun semuanya dari awal lagi. Jadi saya mengambil keputusan:
1. Sehari-hari saya tetap menulis di indobrad
2. Blog ini dipakai untuk mengisi tulisan khusus tentang budaya Maluku, paling tidak yang saya ketahui.
Paling tidak itu dulu yang tergambar di pikiran; segala sesuatu masih dapat berubah lagi. Namun saya ingin berterima kasih kepada rekan-rekan AM terutama Ipul dan Intan yang kembali mencetuskan nama ini. Saya mungkin belum dapat memaksimalkan blog ini untuk sekarang namun paling tidak tetap akan dipelihara. Terima kasih atas dorongan semangatnya! 😀
===
Sumber gambar: accommod8.net
saya kok ga senang dengan julukan Ambon Kaart itu yah 😀
tapi ambon kaart itu orang2 hebat.. jadi dari hal yg jelek menjadi lebih baik dan unik mungkin begitu kali yah blog ini dihidupkan lagi.
Saya memang selalu ingat bahwa kamu tidak pernah suka dengan istilah ‘Ambon Kaart’. Saya paham maksudnya, tapi bagi saya istilah itu bukan untuk membeda-bedakan kok. Justru nama itu berangkat dari kegalauan orang Maluku/Ambon keturunan yang kadang canggung mempelajari budaya leluhurnya, sehingga seharusnya diberi ruang berekspresi juga. 😀
Thanks ya!
Tomma Maju….
maaf baru tau kalo ada blog ini *nyengir*
Tetaplah hidup :), agar kita bisa tahu lebih banyak apasaja tentang Maluku dari sini.. salam
Ada benarnya juga pepatah yang menagatakan “Apalah arti sebuah nama” kadang orang meniliai sesuatu hanya dari mendengar namanya saja tanpa mengetahui isi dalamnya secara mendetail….
salam kenal
hii salam kenal iya dari vira .. 🙂
jangan lupa mapir keweb vira iya di http://www.rumahkiat.com/ vira mau berbagi pengalaman nih.:)
wah bagus juga iya blog ka2 … ^_^ good luck iya…..
ayoo.. kembangkan terus..
Sudah lama ya ngeblognya.
tetap semngat…
salam kenal dari tangerang